⛽ Memotret Suasana Siang di SPBU Pengapon, Satu-satunya di Jalur Vital Semarang Timur

Lama tidak melintasi Jalan Pengapon, kebetulan hari ini, Minggu (2/11),  kami memutuskan lewat sini setelah beraktivitas di Car Free Day (CFD) Simpang Lima dan bergeser ke kawasan Kota Lama. Menyusuri jalanan ini, suasananya masih sama: padat kendaraan namun terasa minim keberadaan minimarket. Hal yang wajar, mengingat kawasan ini memang menjadi titik fokus kegiatan industri dan akses utama menuju pelabuhan.

Langkah kami terhenti sejenak di depan SPBU Pengapon. SPBU ini menjadi satu-satunya tempat pengisian bahan bakar yang berdiri tepat di sepanjang ruas jalan ini. Kami pun tertarik untuk mengabadikan suasananya melalui bidikan kamera. Jarang-jarang kami mengulas SPBU di blog, terakhir kali mungkin saat kami mengunggah potret SPBU Ahmad Yani.

Peran Vital bagi Pengendara

Bagi pengguna kendaraan yang baru saja keluar dari Stasiun Tawang atau mereka yang datang dari arah Kota Lama menuju Kaligawe Raya, kehadiran SPBU Pengapon sangatlah krusial. Tanpa SPBU ini, pengendara harus memutar cukup jauh untuk mendapatkan bahan bakar di tengah jalur yang didominasi kendaraan besar.

Saksi Bisu Arus Logistik Semarang Timur

Beroperasi 24 jam setiap hari, SPBU Pengapon bukan sekadar tempat singgah. Letaknya yang strategis di jalur vital penghubung pusat kota dengan Pelabuhan Tanjung Emas menjadikannya saksi bisu betapa sibuknya arus logistik di sisi timur Kota Semarang.

Di siang hari, pemandangan truk-truk besar dan aktivitas pekerja industri menjadi pemandangan yang dominan. Terlebih lagi, lokasinya bertetangga dekat dengan Pasar Ikan serta Integrated Terminal Semarang (Depo Pengapon).

Sebagai informasi tambahan, Depo Pengapon sendiri merupakan salah satu terminal BBM tertua dan paling vital di Jawa Tengah. Jadi, tidak berlebihan jika menyebut kawasan ini sebagai salah satu "jantung" energi bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya.

Artikel terkait :

Komentar