Tari Tera Cakra: Pesona Gerak dan Makna di Kota Lama Semarang

Kalau nggak mampir ke Kota Lama bulan Juli kemarin, mungkin kami nggak bakal tahu ada tarian sekece ini bernama Tari Tera Cakra. Kalau tari Bajul Ijo bikin gemas dengan kelucuannya, Tera Cakra ini beda—ia punya aura yang bikin takjub, dinamis, dan penuh energi.

Penasaran, kami coba kepoin di Google. Ternyata, Tari Tera Cakra adalah karya tari kreasi baru yang terinspirasi dari formasi Cakra Byuha dalam epos Mahabharata. Formasi ini digambarkan sebagai lingkaran atau pusaran yang kuat, dan tercermin banget dalam gerakan tarian yang lincah, berputar, dan penuh power. Nontonnya bikin merinding, bro!

Nggak cuma itu, lewat unggahan Instagram @mahdasevhi, kami nemu makna yang lebih dalam dari tarian ini. Tera Cakra disebut sebagai “tarian sepayung bumi” yang mengisahkan para peri kebun bunga. 

Mereka menari dengan penuh sukacita, mewakili keberadaan kunang-kunang—makhluk lembut yang jadi penanda keseimbangan alam. Dan tahukah kamu? Kunang-kunang cuma muncul di tempat yang udaranya bersih, tenang, dan jauh dari polusi atau kegelisahan. Keren, kan?

Tarian ini kayak ngasih pengingat halus: kebahagiaan dan harmoni sama alam itu nggak gampang ditemuin lagi di zaman sekarang. Makanya, hal-hal kayak gini patut banget dijaga.

Para penari kece ini berasal dari Komunitas Diajeng Semarang yang tampil memukau di acara Kresem Art #5 di Kota Lama pada 12 Juli 2025. Penampilan mereka bener-bener bikin Kota Lama makin hidup malam itu!

Artikel terkait :

Komentar