Foto : Suasana Buka Puasa di Masjid Layur Semarang Tahun 2025

Puasa hari ke-5, tujuan berikutnya adalah Masjid Layur. Masjid yang berada di Kampung Melayu ini punya menu khusus, mirip dengan Masjid Pekojan. Ya, itu adalah kopi arab. Bukan saja rasanya yang nikmat, tapi juga khasiatnya yang dasyat.

Rabu sore kemarin (5/3), kami kembali mengunjungi masjid yang dibangun pada tahun 1802 masehi ini. Hampir 2 abad? Kehadiran kami bukan saja untuk memperbarui artikel di blog, tapi rasa rindu tiap bulan puasa terhadap masjid dengan bangunannya yang mungil ini.

Ada beberapa perubahan yang baru kami lihat karena jarang ke sini apabila tidak saat bulan Ramadan. Sekarang masjid ada pintu geser yang mengingatkan kami dengan konsep desain rumah-rumah di Jepang.

Atau pendingin ruangan tipe berdiri yang ada di beberapa sudut bangunan. Ruangan terasa adem dan nyaman saat kami duduk di dalam.

Lainnya, tentu masih sama. Corak bangunannya yang didominasi warna hijau dengan jendela kotak-kotak berukuran kecil yang terlihat presisi. 

Kopi Arab

Jika kamu baru tinggal di Kota Semarang atau jarang mengeksplore, mumpung masih bulan puasa maka mampirlah ke Masjid Layur.

Sajian minuman khasnya, yaitu kopi arab rasanya nikmat. Kopi ini berbeda dari kebanyakan karena diracik dengan rempah-rempah. Rasa jahe yang menghangatkan badan terasa sekali memberi perbedaan.

Tradisi minum kopi Arab diyakini sudah berlangsung sejak 1802 dari Masjid ini berdiri. Bahan lainnya yang digunakan untuk membuat kopi adalah kapulaga, serai, cengkeh, pandan, daun jeruk dan kayu manis.

Gimana tidak sehat jika bahan-bahannya saja sudah seperti itu. Kisah saudagar Yaman yang awalnya mengenalkan menu ini jadi cerita sejarah dari sini.

Tapi tunggu dulu, sebelum menikmati segelas Kopi Masjid Layur, ikuti juga pengajiannya terlebih dahulu seperti kebanyakan tiap menjelang berbuka.

Sampai jumpa tahun depan, semoga dapat kembali menikmati hidangan menu berbuka puasa dari sini.

Artikel terkait :

Komentar