Bayangkan sebuah jembatan yang tak hanya menghubungkan dua pusat perbelanjaan ternama di Semarang, tetapi juga pernah menjadi pusat kuliner dan pertokoan yang ramai. Itulah Jembatan Sentra Kuliner, penghubung antara Mal Ciputra dan Plasa Simpang Lima.
Namun, saat kami berkunjung pada Februari 2025 untuk melihat langsung Pusat Jual Beli Laptop di Plasa Simpang Lima, suasana jembatan ini terasa seperti melangkah ke masa lalu yang kini sunyi.
Dibangun pada tahun 2005, jembatan ini awalnya dirancang sebagai lebih dari sekadar jalur penghubung. Dengan luas 534 meter persegi, Jembatan Sentra Kuliner pernah menjadi ruang yang hidup, dipenuhi gerai kuliner dan pertokoan yang mengundang pengunjung untuk singgah.
Dulu, aroma makanan dari rumah makan seperti Bos Chicken menggoda siapa saja yang melintas. Namun, kini, jembatan ini terasa hampa. Kejayaannya seolah meredup, terutama setelah insiden kebakaran pada Januari 2022 yang diduga akibat kebocoran gas menghanguskan salah satu gerai ternama di sini.
![]() |
JESKUL atau Jembatan Sentra Kuliner |
Saat melangkah dari Plasa Simpang Lima menuju Mal Ciputra, kami mendapati jembatan ini masih terbuka untuk umum. Namun, begitu sampai di ujung menuju Mal Ciputra, pintu kaca yang dijaga ketat oleh satpam seolah menjadi batas antara kesunyian jembatan dan hiruk-pikuk mal di seberangnya.
Tak ada lagi keramaian pedagang atau pengunjung yang berlalu-lalang. Jembatan ini kini seperti kapsul waktu, menyimpan kenangan masa ramainya Simpang Lima.
Apa yang membuat Jembatan Sentra Kuliner kehilangan pesonanya? Apakah ini hanya efek sementara, atau tanda bahwa Semarang membutuhkan sentuhan baru untuk menghidupkan kembali ikon ini? Yang jelas, jembatan ini tetap berdiri sebagai saksi bisu perkembangan kota, menunggu cerita baru untuk ditulis di atasnya.
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar